UMRAH BERSAMAMU –

Seiring dengan modernisasi sistem pelayanan jemaah di Arab Saudi, pemerintah setempat terus mengembangkan berbagai platform digital, salah satunya adalah aplikasi Nusuk. Aplikasi ini menjadi kunci utama dalam pengaturan dan pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

 

Namun, belakangan muncul pertanyaan di kalangan masyarakat: Apakah jemaah umrah juga wajib menggunakan kartu atau aplikasi Nusuk?

 

Apa Itu Aplikasi Nusuk?
Aplikasi Nusuk merupakan platform digital resmi yang diluncurkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Aplikasi ini memungkinkan jemaah untuk melakukan sejumlah aktivitas penting, seperti:

 

  1. Mengajukan dan mencetak izin masuk ke tempat suci, seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
  2. Menjadwalkan waktu untuk ibadah tertentu seperti tawaf atau sa’i
  3. Mengetahui informasi terkait fasilitas ibadah, akomodasi, transportasi, dan panduan pelaksanaan ibadah sesuai protokol kesehatan.

 

Aplikasi ini telah digunakan secara luas oleh jemaah haji reguler dan haji khusus, serta menjadi bagian dari sistem kontrol dan monitoring yang berbasis teknologi untuk memperlancar arus jemaah di tanah suci.

 

 

Bagaimana dengan Umrah?
Untuk jemaah umrah, penggunaan aplikasi Nusuk juga dianjurkan, terutama untuk memesan slot waktu ibadah di Masjidil Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah). Namun, penggunaannya belum bersifat wajib secara mutlak, seperti halnya untuk jemaah haji.

 

Seorang pejabat di KJRI Jeddah menjelaskan, “Jemaah umrah disarankan untuk mengunduh dan menggunakan Nusuk guna mempermudah pengaturan waktu ibadah. Namun, tidak seperti haji, saat ini belum ada keharusan bagi jemaah umrah untuk memiliki kartu fisik atau izin resmi melalui Nusuk sebagai syarat mutlak.”

 

Meski begitu, dalam praktiknya, banyak biro perjalanan umrah yang kini menyertakan proses registrasi melalui Nusuk dalam paket perjalanan mereka. Hal ini dilakukan demi kenyamanan dan kepastian akses ibadah di lokasi-lokasi utama.

 

Apakah Kartu Nusuk Diperlukan?
Tidak ada kartu fisik Nusuk yang wajib dibawa oleh jemaah umrah. Semua izin dan data tersimpan secara digital melalui aplikasi di ponsel. Namun, bagi jemaah yang tidak memiliki perangkat pintar atau merasa kesulitan dengan aplikasi digital, biro perjalanan biasanya akan membantu proses pendaftaran dan pencetakan dokumen sebagai bukti konfirmasi jadwal ibadah.

 

Imbauan Pemerintah Indonesia
Kementerian Agama Republik Indonesia mengimbau para jemaah, baik haji maupun umrah, untuk menyesuaikan diri dengan sistem digital yang diberlakukan oleh Arab Saudi, termasuk penggunaan aplikasi Nusuk. “Pemahaman terhadap teknologi ini penting agar jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan lancar dan sesuai ketentuan yang berlaku di sana,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

 

Sekedar Diketahui
Dengan adanya aplikasi Nusuk, pemerintah Arab Saudi ingin memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah dapat berlangsung dengan tertib, aman, dan nyaman, terutama di masa pasca-pandemi. Jemaah umrah memang belum diwajibkan secara ketat menggunakan aplikasi ini, namun sangat disarankan untuk mengunduh, mendaftar, dan memahami fungsinya demi kelancaran ibadah selama di tanah suci.