Makkah, Arab Saudi – Ibadah haji tahun 2025 tengah memasuki masa persiapan puncaknya. Namun, otoritas Arab Saudi dan Kementerian Agama RI mengingatkan jemaah untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem di Makkah dan Madinah. Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara dilaporkan mencapai 48°C, bahkan berpotensi naik menjelang puncak haji di Arafah.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah menyarankan para jemaah untuk membatasi aktivitas luar ruang, memperbanyak minum air putih, menggunakan payung, serta mengenakan pakaian yang longgar dan berwarna terang. Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus membagikan minuman dingin, oralit, dan mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di bawah terik matahari.
“Kita menghadapi tantangan berat tahun ini dari sisi cuaca. Jemaah diimbau untuk mendengarkan petunjuk petugas dan mengutamakan kesehatan,” ujar Kepala PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid.
Selain itu, jemaah lansia dan risiko tinggi (risti) juga mendapatkan perhatian khusus. Mereka diprioritaskan dalam penggunaan bus ber-AC dan penyediaan layanan kesehatan di tiap sektor. Tim kesehatan haji Indonesia juga sudah mendirikan posko-posko siaga panas (heatstroke station) di titik-titik strategis, termasuk Masjidil Haram.
Di sisi lain, viral pula video di media sosial yang menunjukkan antrian panjang dan kepadatan jemaah di beberapa titik masjid dan hotel. Banyak warganet menyampaikan kekhawatiran terkait potensi kelelahan jemaah, khususnya yang lanjut usia. PPIH memastikan bahwa situasi tetap terkendali dan semua jemaah dalam kondisi aman serta dipantau secara intensif.
Hingga hari ini, lebih dari 160.000 jemaah Indonesia telah berada di Tanah Suci. Mereka dijadwalkan akan mulai memasuki Arafah pada 7 Zulhijjah atau 11 Juni 2025, dan melaksanakan wukuf keesokan harinya. Pemerintah Indonesia mengimbau keluarga di tanah air untuk terus mendoakan kesehatan dan keselamatan jemaah.