Memasuki Masjidil Haram merupakan momen sakral yang menandai awal rangkaian ibadah umrah atau haji. Bukan sekadar menjejakkan kaki di lantai marmer, setiap langkah dan doa membawa makna mendalam. Berikut enam adab utama agar pengalaman Anda di Tanah Suci semakin bermakna.
1. Niat dan Doa Pembuka Sebelum Melangkah
Sebelum memasuki gerbang suci, hati harus disiapkan: matikan ponsel atau atur ke mode senyap, lepaskan urusan dunia, dan baca doa masuk masjid:
“Allāhummaftah lī abwāba raḥmatik”
Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.
Setelah meniti ambang, lanjutkan dengan:
“Bismillāhi was-salātu was-salāmu ‘alā Rasūlillāh”
Niat tulus inilah yang meneguhkan bahwa Anda memasuki ruang suci untuk beribadah dan mendekat kepada-Nya.
Baca Juga : Checklist Lengkap Umrah Sesuai Sunnah 2025: Panduan Praktis & Terstruktur
2. Pandangan Pertama: Langkah Kanan dan Syukur Tatkala Menyambut Ka’bah
Ketika pintu terbuka dan Ka’bah menyapa, mulailah dengan kaki kanan melangkah—meniru sunnah Nabi ﷺ—lalu berhenti sejenak memandang. Saat itu, baca:
“Allāhumma anta-s-salāmu wa minka-s-salām, tabārakta yā dha-l-jalāli wa-l-ikrām”
—Ya Allah, Engkau Sumber Damai, dari-Mu datang damai. Maha Suci Engkau, Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.
Nikmati detik hening, biarkan air mata syukur mengalir sebelum melanjutkan thawaf.
3. Sunnah Awal Masuk: Jalan Perlahan dan Salat Sunnah
Setibanya di pelataran, berjalan perlahan meneladani sikap hormat. Jangan buru-buru; Rasulullah ﷺ pernah menganjurkan salat dua rakaat di pintu masjid sebagai penghormatan. Jika tuntutan waktu memungkinkan, luangkan waktu sejenak untuk berzikir atau salat tahiyatul masjid sebelum menuju thawaf atau wudhu.
4. Etika di Sekitar Ka’bah: Menjaga Kekhidmatan dan Keselamatan
Daerah thawaf adalah titik paling suci. Dalam berinteraksi:
- Jangan berbicara keras atau berteriak.
- Hindari berdesakan; beri ruang bagi jamaah di depan.
- Jangan meletakkan tas atau barang di lantai utama thawaf.
- Beri prioritas kepada lansia, ibu hamil, dan orang berkebutuhan khusus.
- Jaga kebersihan: simpan tisu dan sampah di tempat yang tersedia.
5. Batasan Selfie: Dokumentasi vs. Kekhusyukan
Mengabadikan momen boleh saja, asal tidak berlebihan. Hindari:
- Selfie berulang kali di area thawaf.
- Live streaming yang mengundang kerumunan.
- Merekam video panjang hingga menghalangi jamaah lain.
Jika ingin berfoto, carilah area lapang di sekeliling masjid atau di teras atas agar tidak mengganggu jalur thawaf dan sa’i.
6. Kisah Jamaah 2025: Momen Pertama yang Mengharukan
Para vlogger umrah 2025 sering menandai #FirstLookHaram saat pertama kali menatap Ka’bah. Seorang vlogger berkata, “Saat itu dunia terasa hening—hanya ada aku dan Ka’bah.” Seorang ibu tua meneteskan air mata, memanjatkan syukur setelah dua dekade menantikan. Meski viral, mereka mengingatkan agar menjaga privasi dan khusyuk sesama jamaah.
1 Komentar
Multazam: Titik Terkabulnya Doa, Jangan Sampai Terlewat! | Umrah Bersamamu
June 26, 2025 pukul 3:32 am[…] Baca Juga : Adab Memasuki Masjidil Haram: Sambut Rumah Allah dengan Penuh Hormat […]