Salah satu rukun penting dalam ibadah haji dan umrah adalah tahallul, yakni mencukur atau memendekkan rambut kepala sebagai simbol berakhirnya larangan-larangan ihram. Meski tampak sederhana, tahallul memiliki makna spiritual yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara tuntas tentang apa itu tahallul, bagaimana tata caranya, keutamaannya, serta apa yang perlu dilakukan setelahnya.

 

Apa itu Tahallul dan Pentingnya dalam Ibadah Haji dan Umrah

Tahallul secara bahasa berarti “menjadi halal kembali”. Dalam konteks ibadah haji dan umrah, tahallul adalah tindakan mencukur (halq) atau memotong sebagian rambut (taqsir) setelah menyelesaikan rangkaian ibadah seperti sa’i dan tawaf. Ini menandai berakhirnya status ihram, dan seseorang kembali diizinkan melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang saat ihram, seperti memakai pakaian berjahit, menggunakan wangi-wangian, memotong kuku, dan lain sebagainya. Tahallul adalah rukun atau wajib haji dan umrah, tergantung konteksnya. Dalam umrah, tahallul menjadi salah satu penutup ibadah setelah thawaf dan sa’i. Dalam haji, tahallul dilakukan dua kali, yaitu tahallul awal (setelah melempar jumrah dan mencukur rambut), dan tahallul tsani (setelah thawaf ifadah).

 

Rasulullah ﷺ sendiri memberi perhatian khusus terhadap tahallul. Beliau bahkan mendoakan tiga kali bagi yang mencukur habis rambutnya (halq), dan satu kali bagi yang hanya memendekkan rambut (taqsir), sebagaimana diriwayatkan dalam hadits: “Ya Allah rahmatilah orang-orang yang mencukur habis rambut mereka.” Para sahabat bertanya: ‘Bagaimana dengan yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: ‘Dan juga yang memendekkan rambutnya.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Tata Cara Mencukur Rambut setelah Tawaf

Setelah menyelesaikan rangkaian thawaf dan sa’i, maka tibalah waktunya untuk bertahallul. Berikut tata cara yang benar sesuai tuntunan syariat:

  1. Menentukan Jenis Tahallul: Halq atau Taqsir
    Halq (mencukur habis): Lebih utama, khususnya bagi laki-laki. Rambut dicukur hingga kulit kepala tampak. Taqsir (memendekkan rambut): Memotong sebagian rambut, minimal satu ruas jari (±2-3 cm), disunnahkan memotong rambut dari seluruh bagian kepala secara merata. Untuk perempuan, hanya dibolehkan taqsir dengan memotong sebagian ujung rambut seukuran ruas jari.
  2. Dilakukan setelah rangkaian utama selesai
    Untuk umrah, tahallul dilakukan setelah thawaf dan sa’i. Untuk haji, tahallul awal dilakukan setelah melempar jumrah pada 10 Dzulhijjah, lalu mencukur rambut. Tahallul kedua setelah thawaf ifadah dan sa’i.
  3. Memastikan alat cukur bersih dan aman
    Gunakan alat cukur atau gunting yang bersih. Bisa mencukur sendiri, meminta teman, atau menggunakan jasa tukang cukur resmi di area sekitar Masjidil Haram atau Mina.

 

Keutamaan Tahallul dalam Ibadah

Tahallul bukan hanya ritual simbolik, tetapi mengandung banyak hikmah dan keutamaan, antara lain:

1. Simbol Penyerahan Diri dan Kesederhanaan
Mencukur habis rambut adalah tanda ketundukan dan kerendahan hati di hadapan Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa seorang hamba rela melepaskan kemegahan duniawi demi ketaatan spiritual.

2. Penghapus Dosa
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa setiap helai rambut yang terpotong akan mendatangkan pahala dan menghapus dosa. “Setiap helai rambut yang dicukur adalah satu kebaikan dan dengan itu pula satu dosa dihapuskan.” (HR. Tirmidzi)

3. Menunjukkan Kesempurnaan Ibadah
Tahallul adalah penutup yang menandakan tuntasnya ibadah haji atau umrah. Melaksanakannya dengan ikhlas dan mengikuti sunnah akan menyempurnakan rangkaian ibadah.

 

Apa yang Harus Dilakukan setelah Melaksanakan Tahallul

Setelah tahallul, jamaah kembali ke status halal dan boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang saat ihram. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan:

1. Mensyukuri Nikmat Allah
Bersyukurlah karena telah menyelesaikan satu rangkaian penting ibadah. Ucapkan doa, dzikir, dan perbanyak istighfar sebagai bentuk syukur atas taufik dari Allah SWT.

2. Menjaga Kemuliaan Ibadah
Meskipun larangan ihram sudah berakhir, bukan berarti bebas berbuat semaunya. Jagalah lisan, perilaku, dan ibadah agar tetap dalam keadaan mulia hingga kembali ke tanah air.

3. Melanjutkan Rangkaian Ibadah (jika haji)
Bagi jamaah haji, setelah tahallul awal, masih ada thawaf ifadah, sa’i (jika belum), dan mabit di Mina yang harus dijalankan.

 

Doa dan Tindakan yang Harus Diperhatikan Setelah Tahallul

Meskipun tidak ada doa khusus yang ditetapkan secara eksplisit saat mencukur rambut, para ulama menganjurkan untuk membaca doa berikut saat atau setelah tahallul: “Allahummaghfir li dzunubi waftah li abwaba rahmatik.” Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.

 

Selain itu, perhatikan hal-hal seperti, Hindari memotong rambut dengan sembarangan atau hanya satu helai rambut (bagi laki-laki); karena tidak mencukupi secara syar’i; Bagi perempuan, cukup satu atau dua ruas jari bagian ujung rambut yang dipotong; Jangan mencukur habis rambut seperti laki-laki; Gunakan alat cukur yang aman, higienis, dan pribadi jika memungkinkan; Jangan menunda tahallul terlalu lama setelah menyelesaikan sa’i (umrah) atau jumrah (haji).

 

Penutup

Tahallul adalah bagian akhir dari ibadah haji dan umrah yang tak boleh diremehkan. Meski terlihat sederhana, mencukur atau memotong rambut memiliki nilai simbolik dan spiritual yang besar. Dengan melakukan tahallul sesuai sunnah, seorang muslim menunjukkan ketaatan, kerendahan hati, dan penyempurnaan ibadahnya. Jangan lewatkan untuk mengiringi tahallul dengan doa, rasa syukur, dan niat memperbaiki diri. Semoga setiap helai rambut yang terpotong menjadi saksi atas taubat dan pengampunan dosa kita.