Shalat Tarawih merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Melaksanakan shalat Tarawih di Masjidil Haram adalah sebuah kemuliaan dan keutamaan tersendiri bagi setiap Muslim. Masjidil Haram adalah tempat paling suci di muka bumi, di mana setiap ibadah yang dilakukan memiliki pahala yang berlipat ganda. Artikel ini akan membahas keutamaan, tata cara pelaksanaan, perbedaan dengan shalat Tarawih di masjid lain, serta doa dan pahala yang dijanjikan bagi jamaah yang menjalankan Tarawih di Masjidil Haram.
Keutamaan Shalat Tarawih di Masjidil Haram
Shalat Tarawih di Masjidil Haram memiliki keutamaan luar biasa dibandingkan dengan di tempat lain. Rasulullah SAW bersabda, “Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama seribu kali daripada di masjid lain kecuali Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim). Karena itu, shalat Tarawih di Masjidil Haram tentu memiliki keutamaan yang sangat besar.
Selain mendapat pahala yang berlipat, jamaah yang melaksanakan shalat Tarawih di Masjidil Haram juga merasakan kedamaian spiritual dan suasana ibadah yang sangat khusyuk. Kebersamaan dengan ribuan jamaah dari seluruh dunia menambah semangat dan kekhusyukan dalam beribadah.
Keutamaan lain adalah kesempatan untuk melakukan ibadah yang bersambung dengan amalan lainnya seperti tawaf malam dan berdoa di depan Ka’bah, sehingga malam Ramadan menjadi penuh berkah dan kemuliaan.
Tata Cara Melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram
Shalat Tarawih di Masjidil Haram biasanya dilaksanakan secara berjamaah setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Jumlah rakaatnya bisa bervariasi, namun umumnya sekitar 20 rakaat, sebagaimana yang biasa dilakukan di Masjidil Nabawi dan tradisi yang berkembang.
Pelaksanaan Tarawih di Masjidil Haram dilakukan dengan bacaan Qur’an yang panjang dan khusyuk. Imam seringkali membacakan satu juz atau lebih setiap malam, sehingga selama Ramadan seluruh Al-Qur’an selesai dibaca.
Para jamaah mengikuti imam dengan penuh khidmat, melaksanakan setiap gerakan dengan tenang, berdzikir dan bertakbir antara rakaat. Sesudah Tarawih, shalat Witir dilaksanakan sebagai penutup shalat malam.
Karena jumlah jamaah yang sangat besar, tempat duduk dan posisi mengikuti arus jamaah diatur oleh petugas. Para jamaah disarankan datang lebih awal untuk mendapatkan tempat yang nyaman.
Perbedaan Shalat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Lainnya
Perbedaan utama shalat Tarawih di Masjidil Haram dibandingkan masjid lain adalah suasana dan pahala yang berlipat. Di Masjidil Haram, jamaah merasakan ikatan ukhuwah Islamiyah yang sangat kuat karena hadir dari berbagai negara dan budaya.
Dari sisi teknis, bacaan imam di Masjidil Haram biasanya lebih panjang dan tartil, mengingat banyak jamaah yang ingin mendengar bacaan Al-Qur’an secara sempurna. Sedangkan di masjid-masjid lokal, jumlah rakaat dan tempo bacaan bisa lebih bervariasi.
Selain itu, di Masjidil Haram, jamaah seringkali melakukan ibadah tambahan seperti berdoa dan berzikir lebih intens setelah Tarawih, memanfaatkan kesempatan spiritual yang langka.
Doa yang Dianjurkan Setelah Shalat Tarawih
Setelah melaksanakan shalat Tarawih, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Doa mohon ampunan, keselamatan, dan diterimanya ibadah menjadi sangat utama. Salah satu doa yang populer dibaca adalah:
“Rabbana taqabbal minna innaka Antas-Sami’ul-‘Alim.”
(“Ya Tuhan kami, terimalah (ibadah) kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”) (QS. Al-Baqarah: 127)
Selain itu, berdoa untuk keluarga, umat Islam, dan keselamatan dunia akhirat sangat dianjurkan. Momen selepas Tarawih menjadi waktu mustajab karena jamaah berada dalam keadaan penuh keimanan dan kekhusyukan.
Pahala yang Dijanjikan bagi Jamaah yang Melaksanakan Tarawih di Masjidil Haram
Melaksanakan shalat Tarawih di Masjidil Haram membawa pahala yang sangat besar. Nabi Muhammad SAW menjanjikan balasan pahala berlipat ganda bagi mereka yang shalat di tempat yang paling mulia ini, terlebih saat bulan Ramadan.
Dalam sebuah riwayat, shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi lebih utama seribu kali daripada di masjid lain. Pahala ini berlaku untuk setiap rakaat, sehingga shalat Tarawih selama Ramadan di Masjidil Haram menjadi ladang pahala yang sangat besar.
Bagi jamaah, ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amalan baik selama Ramadan. Mereka yang istiqamah melaksanakan Tarawih di Masjidil Haram insya Allah akan mendapatkan ganjaran surga dan keberkahan hidup dunia akhirat.