Masjidil Haram bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol kesucian dan pusat spiritual umat Islam sedunia. Setiap inci tanahnya menyimpan nilai-nilai luhur dan menjadi saksi ibadah para hamba Allah dari seluruh penjuru dunia. Maka, menjaga kebersihan dan adab saat berada di sana bukan hanya kewajiban, tapi bentuk penghormatan terhadap kemuliaannya. Artikel ini akan mengulas pentingnya kesadaran menjaga kebersihan dan sopan santun di Masjidil Haram—sebuah tanggung jawab setiap jamaah demi menciptakan lingkungan ibadah yang nyaman dan bernilai ibadah.
Kebersihan Sebagai Cerminan Iman
Rasulullah ﷺ bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Hadis ini menegaskan bahwa merawat kebersihan bukanlah hal sepele, melainkan bagian dari akhlak seorang muslim yang beriman. Di Masjidil Haram, tempat suci yang didatangi jutaan orang, menjaga kebersihan bukan hanya ibadah pribadi tapi juga kontribusi sosial.
Setiap langkah, sujud, dan doa di tempat ini dilakukan di area bersama. Bayangkan jika satu orang saja lalai, akan berdampak pada kenyamanan ribuan jamaah lain. Oleh karena itu, membersihkan sisa makanan, tidak meludah sembarangan, dan menjaga area ibadah tetap suci adalah bentuk ibadah yang bernilai besar di sisi Allah SWT.
Adab Menggunakan Toilet dan Area Wudhu
Fasilitas umum seperti toilet dan tempat wudhu disediakan untuk memudahkan jamaah dalam menjaga kesucian. Namun, penggunaannya harus diiringi dengan etika yang benar. Jangan membasahi lantai secara berlebihan, pastikan air tidak tergenang, dan jangan meninggalkan pakaian basah atau tisu sembarangan.
Masjidil Haram menyediakan petugas kebersihan, tapi bukan berarti kita bisa bersikap seenaknya. Membuang sampah ke tempatnya dan menyiram toilet setelah digunakan adalah bentuk tanggung jawab pribadi. Bahkan dalam sunah, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk tidak mengganggu orang lain dengan bau badan atau lingkungan yang kotor. Maka, adab di tempat wudhu dan toilet adalah cermin akhlak jamaah sejati.
Tidak Meninggalkan Sampah Setelah Makan/Minum
Banyak jamaah membawa makanan ringan atau minuman ke dalam area masjid, terutama saat menunggu waktu shalat. Hal ini diperbolehkan, namun meninggalkan bungkus makanan, gelas plastik, atau sisa makanan adalah perbuatan yang tercela. Sampah yang berserakan tidak hanya mengganggu kenyamanan visual, tapi juga bisa menyebabkan orang lain tergelincir atau jatuh.
Sebaiknya bawa kantong sampah kecil atau pastikan selalu membuang sampah pada tempatnya. Jangan mengandalkan petugas kebersihan untuk mengurus semua. Ingat, Masjidil Haram adalah rumah Allah—kita tentu tidak ingin meninggalkan rumah-Nya dalam keadaan kotor karena kelalaian kita.
Menjaga Sandal, Pakaian, dan Peralatan Pribadi
Kesadaran diri juga tercermin dalam cara menyimpan sandal, tas, atau pakaian. Banyak jamaah asal meletakkan sandal di pintu masjid, sehingga menghalangi jalan dan membuat area terlihat semrawut. Gunakan kantong sandal dan bawa sendiri ke dalam masjid, simpan di tempat yang tidak mengganggu orang lain.
Demikian juga dengan pakaian. Kenakan pakaian bersih dan sopan, hindari wewangian berlebihan, dan jaga bau badan agar tidak mengganggu jamaah lain. Alat ibadah seperti sajadah atau botol air pribadi pun hendaknya disimpan rapi dan tidak ditinggal sembarangan setelah dipakai.
Menjadi Contoh Baik bagi Jamaah Lain
Salah satu amal terbaik adalah menjadi teladan bagi orang lain. Ketika kita menjaga kebersihan dan beradab selama di Masjidil Haram, kita turut menginspirasi jamaah lainnya untuk melakukan hal yang sama. Apalagi banyak jamaah berasal dari latar budaya dan kebiasaan yang berbeda. Sikap baik bisa menjadi dakwah diam yang menyentuh hati orang lain.
Jika melihat ada sampah tercecer, pungutlah meski bukan milik kita. Jika melihat ada jamaah yang kebingungan, bantu mereka tanpa ragu. Di Masjidil Haram, setiap perbuatan kecil yang membawa kebaikan bisa bernilai pahala besar. Menjadi duta akhlak adalah bentuk kontribusi terbaik selama berada di tanah suci.
Penutup
Menjaga kebersihan dan adab di Masjidil Haram adalah bagian penting dari ibadah itu sendiri. Setiap tindakan kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya atau menggunakan toilet dengan benar, adalah wujud ketaatan dan penghormatan terhadap kesucian tempat mulia ini. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk mengunjungi Baitullah dan menjadi tamu yang berakhlak mulia serta memberi manfaat bagi sesama jamaah.