Setiap tahun, ribuan jamaah Indonesia mengalami penipuan travel umrah, mulai dari keberangkatan yang tertunda hingga tidak berangkat sama sekali. Fenomena ini muncul karena banyak calon jamaah kurang teliti memilih biro perjalanan. Melalui berbagai kajian dan edukasi lapangan, Ustadz Adi Hidayat (UAH) sering menekankan pentingnya memilih travel umrah yang aman, syar’i, dan terpercaya. Artikel ini membedah ciri-ciri travel yang kredibel, tips verifikasi, serta pelajaran dari kasus penipuan agar calon jamaah tidak lagi tertipu.
Pentingnya Memilih Travel Umrah yang Aman dan Syar’i
Melaksanakan umrah adalah ibadah yang sangat mulia, tapi kesalahan dalam memilih travel bisa merusaknya. UAH menegaskan bahwa umrah bukan sekadar perjalanan wisata religi, tapi safar suci. Karena itu, travel yang mengatur keberangkatan harus bisa menjaga amanah spiritual jamaah.
Banyak jamaah terjebak dalam promo murah atau janji fasilitas mewah, namun melupakan aspek keabsahan dan kejelasan legalitas travel tersebut. Padahal, dalam Islam, perjalanan ibadah harus dimulai dengan niat, langkah, dan sarana yang halal serta syar’i.
UAH mengingatkan, “Ibadah yang dimulai dari cara yang salah, maka keberkahannya bisa tergerus.” Maka memilih travel bukan hanya soal harga, tapi siapa yang mengelola, siapa yang membimbing, dan bagaimana manajemen perjalanannya.
Tanda-Tanda Travel yang Memiliki Izin Resmi dan Kredibel
Hal pertama yang wajib diperiksa oleh calon jamaah adalah izin resmi dari Kementerian Agama RI, yang bisa dicek secara online melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) atau situs resmi Kemenag.
Travel umrah yang kredibel biasanya:
- Memiliki PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dengan nomor izin aktif.
- Terdokumentasi jelas alamat kantor dan legalitasnya.
- Mempunyai jadwal keberangkatan tetap dan rute jelas, bukan hanya janji di brosur.
- Terbuka dalam menjelaskan rincian biaya dan pembimbing yang menyertai.
Jamaah juga bisa meminta salinan izin, sertifikat kerja sama dengan maskapai, dan bukti pemesanan hotel di Makkah/Madinah sebagai tanda kesiapan profesional.
Ciri Travel yang Mengutamakan Ibadah, Bukan Wisata Semata
Travel umrah yang berkualitas tidak menjual kemewahan duniawi, tetapi menguatkan nilai ibadah jamaah. Salah satu indikatornya adalah adanya:
- Pembimbing yang kompeten, memiliki latar belakang ilmu syar’i dan pengalaman mendampingi umrah.
- Jadwal yang berorientasi pada ibadah utama (umrah, salat jamaah, kajian), bukan hanya belanja dan city tour.
- Materi manasik yang edukatif dan spiritual, bukan hanya teknis.
- Waktu cukup di Masjidil Haram dan Nabawi, bukan sekadar transit.
UAH menegaskan:
“Pilih travel yang mendekatkan kamu ke Allah, bukan yang menjauhkan dengan sibuk dunia selama di Tanah Suci.”
Tanya pada diri sendiri: setelah pulang, lebih banyak oleh-oleh dunia atau oleh-oleh iman? Di sinilah letak pentingnya memilih travel yang benar-benar mendampingi secara ruhiyah.
UAH: “Lihat Siapa Pembimbingnya, Bukan Hanya Brosurnya”
Salah satu kesalahan umum calon jamaah adalah terlalu tergoda oleh desain brosur dan promo, tanpa melihat siapa sebenarnya yang membimbing ibadahnya. Padahal, pembimbing adalah kunci utama yang mengarahkan hati dan pikiran jamaah selama ibadah berlangsung.
UAH berpesan:
“Kalau ustadznya hanya muncul di brosur tapi tidak hadir mendampingi, maka itu bukan bimbingan, itu cuma promosi.”
Travel yang baik akan menyebutkan nama pembimbing, jadwal keberangkatan bersama, dan materi pembinaan sebelum-keberangkatan. Lebih baik memilih travel sederhana tapi ustadznya amanah, daripada travel megah tapi tanpa ruh dakwah.
Kasus Penipuan Umrah dan Pelajaran untuk Jamaah
UAH sering mengangkat fakta menyedihkan tentang jamaah yang kehilangan puluhan juta rupiah akibat penipuan travel umrah bodong. Umumnya, penipuan bermula dari:
- Iming-iming harga super murah di bawah standar.
- Janji berangkat cepat tanpa antre.
- Tidak adanya kontrak tertulis dan kwitansi resmi.
- Kantor fiktif atau tidak bisa dikunjungi langsung.
Beberapa jamaah bahkan sudah menyiapkan diri secara spiritual, namun akhirnya hanya bisa menangis karena gagal berangkat. Ini menjadi pelajaran besar: niat baik saja tidak cukup, harus dibarengi dengan ikhtiar cerdas.
Langkah-Langkah Verifikasi Travel yang Direkomendasikan
UAH memberikan beberapa tips praktis dalam memilih dan memverifikasi travel umrah:
- Cek legalitas PPIU di situs Kemenag atau hubungi langsung kantor wilayah setempat.
- Datangi kantor travel, lihat langsung operasionalnya, bukan hanya via media sosial.
- Minta jadwal keberangkatan tertulis dan rincian hotel serta maskapai.
- Ikuti manasik yang dilakukan travel, amati kualitas materi dan pematerinya.
- Tanya kepada jamaah sebelumnya yang pernah berangkat, bukan hanya testimoni online.
Dan yang paling penting, sholat istikharah sebelum memilih. Karena pilihan travel bukan soal teknis, tapi soal amanah perjalanan ibadah ke rumah Allah.
Penutup: Jangan Salah Melangkah di Awal Ibadah
Umrah adalah momen suci yang membutuhkan persiapan matang dan langkah yang syar’i sejak awal. Salah memilih travel bisa membuat ibadah terganggu, hati tidak tenang, bahkan gagal berangkat.
UAH menegaskan:
“Bukan hanya kamu yang datang ke Tanah Suci, tapi pastikan hatimu juga ikut bersama.”
Maka dari itu, jangan tergiur brosur, tapi cermati prosedur dan siapa yang memimpin. Pilih travel yang mengantar bukan hanya jasadmu ke Makkah, tapi membimbing ruhani menuju Allah.